NAMA :MOHAMAD RIFAI TS BULLAH
KELAS ;3DA01
NPM ;44211567
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan obyek
dari analisis terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar
belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan langkah yang
sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri. Arti penting
analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat karakteristik dari
laporan keuangan itu sendiri dan mengaitkannya dengan kebutuhan atau fokus
perhatian para pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan.
1.
Pemakai
dan kebutuhan informasi
Pemakai laporan keuangan meliputi
para investor dan calon investor, kreditor, pemasok, kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah, pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan dan masyarakat
dan shareholders (para pemegang saham).
2.
Tujuan
laporan keuangan
Laporan keuangan disusun dengan
tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
3.
Asumsi
dasar
Menurut standar akuntansi
keuangan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan mendasarkan diri pada dua
asumsi dasar, yaitu dsar akrual dan kelangsungan usaha.
a.
Dasar
akrual
Dengan dasar akrual
ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian ( dan
bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang
ersangkutan.
b.
Kelangsungan
usaha
Laporan keuangan
biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan, yang berarti
perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya di masa depan.
4.
Karakteristik
laporan keuangan
Sebagai hasil dari proses
kegiatan akuntansi, laporan keuangan disusun dengan memperhatikan kaidah-kaidah
(aturan-aturan) yang berlaku. Laporan keuangan yang akan disusun oleh setiap
perusahaan di indonesia, harus mengacu pada aturan yang berlaku, yaitu seperti
yang tertuang pada standar akuntansi keuangan, yang disususn oleh ikatan
akuntansi indonesia, disamping harus memenuhi pula aturan perpajakan.
Tanpa mempermasalahkan bagaimana
cermatnya suatu laporan keuangan disusun, semua laporan keuangan pada dasarnya
merupakan donkumen historis dan statis. Ini berarti bahwa laporan keuangan
melaporkan “apa yang telah terjadi selama periode tertentu atau rangkaian
perode tertentu”. Sementara itu, informasi yang paling berharga bagi kebanyakan
pemakai laporan keuangan adalah informasi mengenai “apa yang mungkin akan terjadi pada masa
mendatang”
Para pemakai laporan keuangan ini
ini tidak hanya memfokuskan perhatiannya pada apa yang terjadi pada saat ini
saja, melainkan juga mengarahkan perhatiannya pada kecenderungan-kecenderungan
dari suatu kejadian atau kejadian-kejadian, yang akan sangat membantu dalam
proses pengambilan keputusannya.
5.
Pentingnya
analisis laporan keuangan
Uraian di atas menggambarkan
bahwa disuatu sisi, laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi
penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan
ekonomi. Pada sisi lain, ternyata bahwa karena karakteristimnya, laporan
keuangan bukanlah segala-galanya, karena laporan keuangan memiliki
keterbatasan.
6.
Metode
dan teknik analisis
Secara umum, metode analisis
laporan keuangan dapat diklasifikasi menjadi dua klasifikasi, yaitu metode
analisis horizontal (dinamis) dan metode analisis vertikal (statis).
Metode analisis horizontal
(dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecenderungannya.
Metode analisis vertika (statis)
adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan
pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang
sama.
Sumber :
Dwi Prastowo Darminto. 1994. Analisis
Laporan Keuangan: sebuah Usulan Pola Pengajaran. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN