Minggu, 15 Juni 2014

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA



MENGANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT. MULTI PRIMA SEJAHTERA 



TUGAS SOFTSKILL
DISUSUN OLEH :

NAMA          : MOHAMAD RIFAI TS BULLAH
NPM             : 44211567
KELAS         : 3DA01


TAHUN
2014


BAB I
RASIO DAN LAPORAN POSISI KEUANGAN

1.1  Pengertian
Laporan keuangan adalah laporan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
1.2 Rasio Keuangan
Untuk dapat menganalisis laporan posisi keuangan, dapat menggunakan rumus rasio keuangan antara lain sebagai berikut :
1.      Rasio Likuiditas

Ø  Current Ratio
Rumus  :
Current ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar
Ø  Quick Ratio
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar)

2.      Rasio Solvabilitias

Ø  Total Debt to Equity Ratio (Rasio hutang terhadap Equitas)
Rumus:
Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
Ø  Total Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)
Rumus:
Total Debt  to Asset  Ratio = (Total Hutang / Total aktiva) x 100%
3.      Rasio Profitabilitas
Ø  Gross Provit Marginal (Margin Laba Kotor)
Rumus :
GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
Ø  Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)
Rumus:
NPM = (Laba setelah pajak / Penjualan Bersih) x 100%
Ø  Operating Income Ratio
Rumus :
OIR = ( Laba Kotor – Biaya / Penjualan Bersih) x 100%

Ø  Return of Asset
RUMUS:
ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Ø  Return of Equity
RUMUS:
ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x
100%
4.      Rasio Aktifitas

Ø  Inventory Turn Over
Rumus :
Inventory Turn Over = ( HPP / Persediaan )

Ø  Total Asset Turn Over
Rumus :
Total Asset Turn Over = ( Penjualan / Total Aktiva )
1.3 Laporan Posisi Keuangan Perusahaan
Berikut laporan posisi keuangan perusahaan PT. Multi Prima Sejahtera, mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 :
Tabel 1.1
Laporan posisi keuangan konsolidasi tahun 2010 - 2012






Tabel 1.2
Tabel laporan laba / rugi komprehensif konsolidasi



BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN

2.1  Menganalisis Laporan Posisi Keuangan
Menganalisis laporan keuangan menggunakan rumus Rasio Keuangan
1.      Menggunakan Rasio Likuiditas
a.       Current Ratio = ( Aktiva Lancar / Hutang Lancar )
Tahun 2010
Aktiva lancar pada tahun 2010 sebesar Rp. 101.174.738.361 dan hutang lancar sebesar Rp. 40.203.320.053

Current Ratio =  Rp. 101.174.738.361
                           Rp.   40.203.320.053
                       =  2.5166

Tahun 2011
Aktiva lancar pada tahun 2011 sebesar Rp. 100.021.905.547 dan hutang lancar sebesar Rp. 34.628.303.463

Current Ratio =  Rp. 100.021.905.547
                           Rp.   34.628.303.463
                       =  2.8884



Tahun 2012
Aktiva lancar pada tahun 2012 sebesar Rp. 95.789.068.363 dan hutang lancar Rp. 32.995.214.492

Current Ratio =  Rp. 95.789.068.363
                           Rp. 32.995.214.492
                       =  2.9552

Grafik 2.1
Current Ratio

Kesimpulan : Setiap tahun terjadi peningkatan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya. 

b.      Quick Ratio = (( Aktiva lancar – Persediaan) / Hutang lancar)
Tahun 2010
Aktiva lancar pada tahun 2010 sebesar Rp. 101.174.738.361, Persediaan sebesar Rp. 27.453.118.876 dan hutang lancar sebesar Rp. 40.203.320.053
Quick Ratio =  Rp. 101.174.738.361 – Rp. 27.453.118.876
                                          Rp. 40.203.320.053
                    =  1.83372

Tahun 2011
Aktiva lancar pada tahun 2011 sebesar Rp. 100.021.905.547, Persediaan sebesar Rp. 24.924.985.092 dan hutang lancar sebesar Rp. 34.628.303.463

Quick Ratio =  Rp. 100.021.905.547 – Rp. 24.924.985.092
                                          Rp. 34.628.303.463
                    =  2.16866

Tahun 2012
Aktiva lancar pada tahun 2012 sebesar Rp. 95.789.068.363, Persediaan sebesar Rp. 26.665.573.944 dan hutang lancar Rp. 32.995.214.492

Quick Ratio =  Rp. 95.789.068.363 – Rp. 26.665.573.944
                                          Rp. 32.995.214.492
                     =  2.09495

Kesimpulan : Pada tahun 2012 perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, tetapi perusahaan masih liquid dalam kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya.

2.      Menggunakan Rasio Solvabilitas
a.       Total Debt To Equity Ratio = ( Total hutang / Ekuitas Pemegang saham) x 100%

Tahun 2010
Total hutang pada tahun 2010 sebesar Rp. 44.000.806.053 dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp. 10.625.000.000

Total Debt To Equity Ratio =  Rp. 44.000.806.053   x 100%
                                                 Rp. 10.625.000.000
                                             =  4.14 = 400%

Tahun 2011
Total hutang pada tahun 2011 sebesar Rp. 39.115.701.463 dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp. 10.625.000.000

Total Debt To Equity Ratio =  Rp. 39.115.701.463 x 100%
                                                 Rp. 10.625.000.000
                                             =  3.68 = 300%

Tahun 2012
Total hutang pada tahun 2012 sebesar Rp. 37.413.214.492 dan ekuitas pemegang saham sebesar Rp. 10.625.000.000

Total Debt To Equity Ratio =  Rp. 37.413.214.492 x 100%
                                                 Rp. 10.625.000.000
                                             =  3.52 = 300%


Kesimpulan : Perbandingan dari tahun ke tahun dimana tingkat hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan pada tahun 2010 lebih tinggi dibanding tahun 2011 dan 2012.

b.      Total Debt To Asset Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva ) x 100%

Tahun 2010
Total Hutang pada tahun 2010 sebesar Rp. 44.000.806.053 dan total Aktiva sebesar Rp. 150.937.167.032


Total Debt To Asset Ratio =  Rp.   44.000.806.053   x 100 %
                                               Rp. 150.937.167.032
                                           = 0.29 = 29%

Tahun 2011
Total Hutang pada tahun 2011 sebesar Rp. 39.115.701.463 dan total Aktiva sebesar Rp. 157.371.466.252


Total Debt To Asset Ratio =  Rp    39.115.701.463 x 100 %
                                               Rp. 157.371.466.252
                                           = 0.24 = 24%

Tahun 2012
Total Hutang pada tahun 2012 sebesar Rp. 37.413.214.492 dan total Aktiva sebesar Rp. 172.268.827.993


Total Debt To Asset Ratio =  Rp    37.413.214.492  x 100 %
                                               Rp. 172.268.827.993
                                           = 0.21 = 21%




Kesimpulan : Perbandingan dalam kemampuan membayar hutang setiap tahunnya dimana sisa hutang ditanggung oleh pemegang saham

3.      Menggunakan Rasio Profitabilitas
Pada tahun 2010 laba ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik  entitas induk mengalami pengurangan sehingga pada laporan laba rugi komprehensif tidak dimasukan dan tidak bisa dianalisa menggunakan rasio profitabilitas.
a.       Gross Provit Marginal = ( Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100 %
Tahun 2011
Laba kotor pada tahun 2011 sebesar Rp. 27.695.629.573 dan penjualan bersih sebesar Rp. 62. 958.088.306

Gross Provit Marginal =  Rp. 27.695.629.573 x 100%
                                         Rp. 62.958.088.306
                                    =  0.43 = 43%

Tahun 2012
Laba kotor pada tahun 2012 sebesar Rp. 27.223.087.552 dan penjualan bersih sebesar Rp. 68.736.656.643

Gross Provit Marginal =  Rp. 27.223.087.552 x 100%
                                         Rp. 68.736.656.643
                                    =  0.39 = 39%


b.      Net Profit Marginal = ( Laba setelah pajak / Penjualan Bersih) x 100%
Tahun 2011
Pada tahun 2011 Laba setelah pajak sebesar Rp. 11.319.403.810 dan Penjualan bersih sebesar Rp. 62.958.088.306

NPM = Rp.  11.319.403.810   x 100%
             Rp.  62.958.088.306
         = 0.17 = 17%

Tahun 2012
Pada tahun 2012 Laba setelah pajak sebesar Rp. 16.599.848.712 dan Penjualan bersih sebesar Rp. 68.736.656.643

NPM = Rp.   16.599.848.712   x 100%
             Rp.   68.736.656.643
         = 0.24 = 24%
c.       Operating Income Ratio = ( Laba kotor – Biaya / Penjualan bersih) x 100%

Tahun 2011
Laba kotor pada tahun 2011 sebesar Rp. 27.695.629.573, Biaya sebesar Rp. 21.369.010.871 dan Penjualan bersih sebesar Rp. 62.958.088.306


OIR =  Rp. 27.695.629.573 - Rp. 21.369.010.871   x 100%
                              Rp. 62.958.088.306
        = 0.10 = 10%

Tahun 2012
Laba kotor pada tahun 2012 sebesar Rp. 27.223.087.552, Biaya sebesar Rp. 20.880.140.098 dan Penjualan bersih sebesar Rp. 68.736.656.643


OIR =  Rp. . 27.223.087.552 - Rp. 20.880.140.098 x 100%
                                 Rp. 68.736.656.643

        = 0.09 = 9%

d.      Return of Asset = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Tahun 2011
Laba bersih setelah pajak pada tahun 2011 sebesar Rp. 11.319.403.810 dan Total aktiva sebesar Rp. 157.371.466.252

ROA =  Rp.   11.319.403.810 x 100%
              Rp. 157.371.466.252
          =  0.07 = 7%

Tahun 2012
Laba bersih setelah pajak pada tahun 2012 sebesar Rp. 16.599.848.712 dan Total aktiva sebesar Rp. 172.268.827.993

ROA =  Rp.   16.599.848.712 x 100%
              Rp. 172.268.827.993
          =  0.09 = 9%

e.       Return of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%

Tahun 2011
Laba bersih setelah pajak pada tahun 2011 sebesar Rp. 11.319.403.810 dan Total modal sebesar Rp. 118.255.764.789

ROE =  Rp.   11.319.403.810 x 100%
             Rp. 118.255.764.789
         = 0.09 = 9%

Tahun 2012
Laba bersih setelah pajak pada tahun 2011 sebesar Rp. 16.599.848.712 dan Total modal sebesar Rp. 134.855.613.501

ROE =  Rp.   16.599.848.712   x 100%
             Rp. 134.855.613.501
         = 0.12 = 12%

4.      Menggunakan Rasio Aktifitas
a.       Inventory Turn Over = ( HPP / Persediaan )

Tahun 2011
Pada tahun 2011 HPP sebesar Rp. 35.262.458.733 dan Persediaan sebesar Rp. 24.924.985.092

Inventory Turn Over =  Rp. 35.262.458.733
                                       Rp. 24.924.985.092
                                  = 1.415

Tahun 2012
Pada tahun 2012 HPP sebesar Rp. 41.513.569.091 dan Persediaan sebesar Rp. 26.665.573.944

Inventory Turn Over =  Rp. 41.513.569.091
                                       Rp. 26.665.573.944
                                  = 1.557



b.      Total Asset Turn Over = ( Penjualan / Total aktiva)

Tahun 2011
 Penjulan pada tahun 2011 sebesar Rp. 62.958.088.306 dan Total aktiva sebesar Rp. 157.371.466.252

Total Asset Turn Over = Rp.   62.958.088.306
                                        Rp. 157.371.466.252
                                    = 0.40
Tahun 2012
Penjulan pada tahun 2012 sebesar Rp. 68.736.656.643 dan Total aktiva sebesar Rp. 172.268.827.993

Total Asset Turn Over = Rp.   68.736.656.643
                                        Rp. 172.268.827.993
                                    = 0.39