Teori Tentang Terjadinya Makhluk Hidup
KONSEP TENTANG TERJADINYA MAKHLUK HIDUP
Macam-macam pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula teriadinya kehidupan di bumi ini. Dari beberapa pendapat, percobaan, dan pengamatan para ahli lahirlah beberapa hipotesis dan teori tentang asal-usul kehidupan.
1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dan filosof Yunani bernama Aristoteles, yang hidup pada tahun 384-322 SM. Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi secara spontan (generatio spontanea). Dengan kata lain, makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari benda mati (abiogenesis).
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah Fransisco Redy, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Ketiganya menyangkal teori abiogenesis.
2.1. Percobaan Fransisco Redy (1688)
Fransisco Redy melakukan suatu percobaan dengan menggunakan sepotong daging yang dimasukkan dalam tiga buah labu.
v Labu pertama diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup rapat
v Labu kedua diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasa
v Labu ketiga diisi sepotong daging, dan labu dibiarkan terbuka.
Dari hasil percobaannya tersebut Redy menyimpulkan bahwa jika lalat dicegah agar jangan sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup (belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut. Jadi, menurut Redy, makhluk hidup berasal dari telur (Omne vivum ex ovo).
2.2. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1750)
Dalam percobaan yang dilakukannya, Lazzaro Spallanzani menggunakan tiga buah tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu dan diberi perlakuan sebagai berikut:
v Tabung pertama tidak dipanaskan, lalu ditutup rapat
v Tabung kedua dipanaskan sampai mendidih, lalu dibiarkan terbuka
v Tabung ketiga dipanaskan sampai mendidih, lalu ditutup rapat
Dari hasil percobaannya, Spallanzani menyatakan bahwa apabila kaldu dididihkan kemudian tabung ditutup rapat, maka kaldu tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk hidup.
2.3. Percobaan Louis Pasteur (1862)
Louis Pasteur berusaha memperbaiki percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli sebelumnya. la menggunakan labu berbentuk leher angsa (seperti huruf s). Labu percobaan diisi dengan air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu labu ditutup dengan penutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. Setelah diamati beberapa hari ternyata kaldu dalam labu percobaan tidak berubah.
Dari percobaan itu Pasteur menyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan lain (Omne vivum ex vivo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar